Jumat, 09 Desember 2011

MASALAH

Setiap makhluk yang bernyawa, hidup di dunia ini adalah masalah. Ya, masalahnya adalah kita terlanjur tinggal didunia fana ini. Adam dan Hawa yang mencari masalah dengan mendatangi pohon terlarang, hal ini menjadi sumber masalah anak manusia karena sang leluhur terlempar dari surga untuk menghuni bumi berikut segala macam permasalahannya.

Jika lapar, manusia harus punya usaha mencari makan di hutan, dulu ketika di surga ingin makan, segalanya telah tersedia, ini masalah

Selanjutnya jika ingin makan harus menanam, kalau dahulu tinggal memetik saja, ini masalah lagi. 

Lalu sekarang, ingin makan saja tidak bisa sekedar menanam, banyak kelaparan di dunia karena lahan mereka sudah tidak bisa ditanami, musim sudah tidak menentu, banyak orang mati karena masalah kelaparan.

Ketahuilah bahwa bumi sudah semakin tua untuk menampung manusia hidup di dunia, semakin banyak masalah yang ditimbulkanya kepada bumi dan seisinya. Manusia pada dasarnya memang membawa masalah, toh sebelum manusia diturunkan kedunia tidak ada yang namanya masalah. Masalah itu tercipta semenjak manusia tercipta, Nabi Adam As lahir dari penciptaan Allah dari tanah ketika itu pula masalah pertama timbull, Iblis membuat masalah dengan melanggar perintah Rabbnya untuk bersujud kepada bapak moyang manusia itu.

Banyak orang-orang stress, angka bunuh diri didunia ini cukup tinggi dikarenaka si korban tidak sanggup memikul masalah hidup. Masalahnya bukan pada masalah itu yang menyebabkan mereka bunuh diri, itu karena persepsi. Ya, persepsi seseorang akan sebuah masalah akan berbuntut pada tindakannya untuk menyelesaikan masalahnya. 

Ada dua golongan orang-orang yang ber"masalah".
Pertama, mereka yang membenarkan adanya kehidupan setelah kematian, second life bukan after life. Apa bedanya? untuk orang-orang yang percaya ada kehidupan kedua setelah kematian, tetapi itu dalam bentuk yang lain dan masih di dunia. Reinkarnasi menjadi sosok yang baru, meninggalkan raganya yang bermasalah untuk menjadi makhluk yang lain. Rainkarnasi menjadi alasan seseorang begitu mudah mengakhiri hidupnya karena bosan menghadapi masalahnya.

Golongan kedua orang-orang yang menganggap masalah adalah bagian dari hidup yang menjemukkan. Konsep dalam diri mereka adalah Atheis, menampikkan after life, mengganggap hidup ini adalah saat didunia ini saja, tidak ada kehidupan pascakematian (second life). Materialisme mendasari orang-orang untuk mengakhiri hidupnya, menganggap semua selesai dengan jalan bunuh diri, tidak ada hari pembalasan. Naudzubillahi min dzalik.

Islam mengajarkan bahwa masalah itulah hidup, hidup adalah masalah dan penyelesaian masalahnya tidak sebatas mengakhiri hidup ini. Haram hukumnya bunuh diri, apapun alasannya. Hanya Allah yang berkuasa menyelesaikan masalah. Azab Allah SWT sangat pedih jika sampai ada melangkahi kehendak-Nya. Tidak ada makhluk yang layak menjadi problem solving, manusia tidak punya daya karena semua kembali kepada-Nya.

Tidakkah Allah memperingatkan kita dalam kitab-Nya? bahwa tidak ada seseorang yang beriman sebelum diuji (diberi masalah/cobaan). Hakikat hidup ini adalah menghadapi masalah dari aqil baliq hingga ke liang lahat. Semua adalah masalah yang harus dijalani bukan untuk diselesaikan, bila masalah-mu selesai, matilah kau. Malaikat maut akan datang menyelesaikan masalahmu, ia mencabut ruh dari raga, selesailah sudah dan setiap insan harus mempertanggungjawabkan segala macam permasalahan yang dijalaninya didunia di padang mahsyar nanti.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar