Sabtu, 19 Maret 2011

Dialog Umar bin Abdul Aziz dengan dua orang Khawarij


Ada dua orang khawarij datang menemui Umar bin Abdul Aziz dan berkata, “Assalaamu’alaik, hai manusia.”
Umar menjawab, “Wa’alaikumassalaam, hai manusia.”
“Ketaatan kepada Allah lebih berhak untuk diikuti,” kata dua orang itu.
“Siapa yang mengetahui hal itu berarti tersesat,” sanggah Umar.
“Harta tidak boleh dimonopoli oleh orang-orang kaya saja,” kata dua orang itu.
“Monopoli itu telah diharamkan,” sanggah Umar.
“Harta Allah harus dibagi kepada yang berhak,” kata dua orang itu.
“Allah telah menerangkan hal itu dalam Kitab-Nya secara terperinci,” sanggah Umar.
“Shaf hendaknya diluruskan dalam sholat,” kata dua orang itu.
“Itu salah satu bentuk sempurnanya pelaksanaan sunnah,” ucap Umar.
“Kami diutus untuk menemuimu,” kata dua orang itu.
“Sampaikan semuanya, jangan segan-segan,” ucap umar.
“Tegakkan kebenaran diantara manusia,” kata dua orang itu.
“Allah telah memerintahkannnya sebelum kalian datang,” ucap Umar.
“Tidak ada hukum kecuali hukum Allah,” kata dua orang itu.
“Itu adalah ungkapan yang benar selamatidak ditujukan untuk kebatilan,” ucap Umar.
“Percayalah hanya kepada orang-orang yang teguh memegang amanat,” kata dua orang itu.
“Mereka adalah teman-temanku yang menolongku,” ucap Umar.
“Waspadalah kepada pengkhianatan,” kata dua orang itu.
“Pencuri harus diwaspadai,” ucap Umar.
“Juga terhadap khamr dan daging babi,” kata dua orang itu.
“Orang-orang musyrik lebih berhak meminum dan memakannya,” ucap Umar.
“Siapa yang masuk Islam, ia telah aman,” kata dua orang itu.
“Kalau bukan karena Islam, kita tidak akan aman,” ucap Umar.
“Orang-orang yang punya ikatan perjanjian dengan Rasulullah SAW. (bagaimana)?” Tanya dua orang itu
“Mereka harus teguh dengan perjanjian itu,” jawab Umar.
“Jangan kamu bebani mereka diatas kemampuan mereka,” kata dua orang itu.
Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya (al-Baqarah:286),” ucap Umar.
“Robohkan gereja-gereja,” kata dua orang itu.
“Mereka adalah rakyatku yang harus aku perbaiki,” jawab Umar.
“Ingatkan kami dengan Al-Qur’an,” kata dua orang itu.
Takutlah kalian dengan hari diamana kalian dikembalikan kepada Allah (al-Baqarah:281),” ucap Umar.
“Kembalikan kami kepada orang yang mengutus kami,” kata dua orang itu.
“Aku tidak menahanmu,” tukas Umar.
“Apa yang ingin kamu sampaikan kepada teman-teman kami?” Tanya dua orang itu.
“Apa yang kamu lihat dan kamu dengar sampaikanlah,” jawab Umar.
“Bisakah kamu mengantar kami dengan kendaraan pos,” Tanya dua orang itu.
“Tidak, itu harta Allah, tidak bisa aku khususkan untuk kalian berdua,” sanggah Umar.
“Kami tidak punya biaya,” kata dua orang itu.
“Jika begitu, kalian akan dibiayai Negara sebagai ibnu sabil,” ucap Umar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar