Jumat, 25 November 2011

WEATHER and LOVE

Sebuah kisah antara cinta dan cuaca. Weather and love, how is your feeling? 

Dalam hatiku selalu merenung, benarkah cuaca dihari ini selalu mewakili perasaanku? akankah ketika hujan seakan tumpah ruah dari langit, hati ini sedang gundah. Apakah ketika halilintar tiba-tiba menggelegar dibelakangku, aku terperanjat, marah atau sedih yang tak berujung. Begiturkah?


Dibenakku, terkadang bilaku sendiri dalam kerisauan. Bayang-bayang kelabu bak serpihan memori dejavu yang kian berurai menjadi serangkaian sketsa. "Ada seseorang gadis kecil yang menatap keluar, menerawang dijendela basah, hujan turun deras membasahi pekarangannya yang ditumbuhi pepohonan lebat". Siapakah dia?

Makna cuaca yang selalu menjadi latar bagi deskripsi perasaan;

1. Angin sepoi-sepoi bertiup menghembuskan dedaunan kering. Pepohonan juga menggugurkan daun-daun yang telah menguning dari dahan pohon. Seakan-akan musim berganti dan udara berubah lembab. 
"Cuaca ini menjadi simbol nyanyian kasmaran, ketika menemukan seseorang yang ia cari atau jatuh cinta pada pandangan pertama. Di film Mohabbatein, event ini menjadi pembuka kisah cinta tiga tokoh utamanya"
2. Angin kencang menerpa wajah seseorang, rambutnya sampai tergerai oleh terpaannya. Panji-panji berkibar dan layar terkembang. The wind in our side and this is good day for die.
"Keadaan ini menjadi legitimasi bahwa alam telah berpihak. Gelora semangat menggelegar didalam sanubari setiap insan untuk berperang sampai mati, bertempur sampai hancur. Di film Red Cliff dan Pirate and Carribean, at World's End, event ini muncul menjelang final battle."
3.  Hujan turun deras malam ini hingga jalanan basah tergenang air. Halilintar memekakkan telinga menyambar sahut-menyahut, kilat putih tidak henti menerangi langit gelap, mega hitam bergulung-gulung diangkasa.
"Perasaan sedih bagai hati ini teriris perih, air matanya berlinang bersama air hujan yang deras membasahi wajah. Isak tangis luka membuatnya tak henti untuk melupakan sakit hati yang dirasa, ibarat luka menganga terkena air, pedih.... Sinetron-sinetron Indonesia kerap memakai scene seperti ini, sehingga tampak lebayy mengumbar penderitaan tokoh utamanya."
4. Sepasang kekasih berdiri saling bertatapan dibawah guyuran hujan. Hujan deras mendera hingga semua basah, tapi ini tidak disertai petir.
"Latar seperti ini akan membawa dua kisah tentang akhir para kekasih itu, sad ending or happy ending. Bila sad ending, maka hujan ini adalah simbol dari kesedihan, tetapi masih menyisakan asa bagi keduanya. Happy ending, ini menjadi akhir dari kisah cinta, the end and the story ended by romantic circumstance
Hujan disini berarti romantis atau kegalauan." 

 5. Hujan gerimis, air dari langit jatuh rintik-rintik bak puing-puing kecil. Hujan ini turun ditengah-tengah konflik sedang berlangsung.
"Hujan simbol yang memberikan arti pada dramatisasi keadaan. Hujan ini menjadi pemanis konflik agar situasi menjadi hidup dan tumbuh tunas-tunas haru.
6. Pagi dimusim semi, kuncup dedaunan hijau mekar diranting-ranting pohon. Tunas-tunas baru muncul dan burung-burung asyik bercengkrama, berkicau riang tak jemu.
"Dunia baru telah dimulai, the new era has began. Setelah melewati musim dingin yang melelahkan."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar